Tragis, Pelajar di Ponorogo Meninggal Tenggelam di Sungai Belakang Sekolah
Peristiwa tragis ini bermula saat Aldo bersama sekitar 15 temannya bermain di tepi sungai setelah melaksanakan sholat Dzuhur saat jam istirahat sekolah. Menurut Kapolsek Jambon, AKP Purwadi, sungai tersebut baru saja diobati, sehingga banyak ikan yang masih dalam kondisi mabuk. Korban kemudian mencoba mengambil ikan-ikan yang tersisa di pinggir sungai.
"Ada 15-an anak yang bermain di pinggiran sungai, karena informasi sungai habis diobati. Ikan masih mabuk dan memungut ikan yang tersisa," ungkap AKP Purwadi.
Dari sekian banyak anak yang bermain, hanya Aldo yang nekat masuk ke dalam sungai. Tanpa disadari, sungai yang tampak tenang tersebut memiliki kedalaman lebih dari dua meter. Tragisnya, Aldo tidak bisa berenang.
"Awalnya dipinggir terus masuk semakin ketengah lalu tenggelam. Karena sungai ini memang dalam," terang Kapolsek.
Melihat Aldo tenggelam, teman-temannya berusaha menolong dan meminta bantuan. Namun, ketika warga tiba di lokasi, korban sudah tidak bernyawa.
"Belum sempat ditolong, korban meninggal dunia di lokasi," pungkas AKP Purwadi.
Dari hasil pemeriksaan, korban dinyatakan meninggal dunia akibat tenggelam. Jenazah Aldo telah dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi para orang tua dan pihak sekolah untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, terutama saat berada di lingkungan yang berpotensi membahayakan.
Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat beraktivitas di sungai atau area perairan lainnya, terutama bagi yang tidak memiliki kemampuan berenang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com. (min)
