Ramadan di Tengah Banjir, PMI Grobogan Salurkan 1200 Nasi Bungkus
Aksi kemanusiaan ini merupakan wujud nyata komitmen PMI Grobogan dalam meringankan beban para korban banjir yang menjalankan ibadah puasa di tengah kondisi serba kekurangan.
Nasi bungkus bergizi ini diharapkan dapat memberikan sedikit ketenangan dan kekhusyukan saat berbuka.
"Kami berharap bantuan ini dapat sedikit meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang menjalankan ibadah puasa di tengah kondisi sulit ini," ujar Gesit Kristiawan Kasie Pelayanan PMI Grobogan.
"Kami berharap bantuan ini dapat sedikit meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang menjalankan ibadah puasa di tengah kondisi sulit ini," ujar Gesit Kristiawan Kasie Pelayanan PMI Grobogan.
"PMI Grobogan berkomitmen untuk terus hadir dan memberikan bantuan semaksimal mungkin.". Tambahnya
Dapur umum PMI Grobogan telah didirikan di beberapa titik strategis di wilayah terdampak di Desa Ringinkidul Kecamatan Gubug.
Dapur umum PMI Grobogan telah didirikan di beberapa titik strategis di wilayah terdampak di Desa Ringinkidul Kecamatan Gubug.
Para relawan bekerja tanpa lelah untuk memastikan ketersediaan makanan siap saji. Selain nasi bungkus, PMI Grobogan juga fokus pada penyediaan air bersih, sanitasi, dan bantuan medis bagi para pengungsi.
Distribusi bantuan ini melibatkan kerjasama erat dengan berbagai pihak, termasuk BPBD, TNI/POLRI, Pemerintah Daerah Grobogan, dan organisasi relawan lainnya.
Distribusi bantuan ini melibatkan kerjasama erat dengan berbagai pihak, termasuk BPBD, TNI/POLRI, Pemerintah Daerah Grobogan, dan organisasi relawan lainnya.
Upaya koordinasi terus dilakukan untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan penanggulangan banjir berjalan efektif.
PMI Grobogan mengimbau masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam membantu korban banjir untuk menyalurkan donasi melalui posko-posko resmi yang telah didirikan.
PMI Grobogan akan terus memberikan bantuan dan dukungan hingga situasi kembali normal.
Sementara itu, Rina Mirfaati, bantuan makanan siap saji ini sangat membantunya dan masyarakat terdampak lainnya yang harus berpuasa di situasi darurat ini. Meski demikian, warga Dusun Krajan, Desa Ringinkidul ini mengaku ingin cepat kembali ke rumah dan menjalani ibadah puasa bersama keluarga.
"Saya senang sudah diperhatikan dan ada yang memasakkan kami untuk buka dan sahur, tapi saya berharap banjir ini cepat surut agar kami bisa kembali berkumpul dengan keluarga menjalan ibadah puasa dengan tenang tenang tidak dihantui rasa trauma, karena banjir datang dengan cepat," jelas Ibu berusia 33 tahun ini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com. (min)