Respon Banjir Grobogan: PMI Fokus Dapur Umum dan WASH
Banjir yang dipicu oleh curah hujan tinggi dan luapan Sungai Lusi, Sungai Serang dan Sungai Tuntang, telah merendam 26 desa di 6 kecamatan, mengakibatkan 5501 kepala keluarga (KK) terdampak dan 1202 jiwa mengungsi. akibat jebolnya tanggul sungai tuntang, Kondisi ini membutuhkan penanganan darurat yang cepat dan efektif, terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi.
“PMI Grobogan berkomitmen untuk memberikan bantuan terbaik bagi para korban banjir,” ujar Djasman Kepala Markas PMI Grobogan dalam keterangan resminya pada Selasa, 11 Maret 2025.
"Fokus utama kami saat ini adalah memastikan ketersediaan makanan siap saji dan air bersih bagi para pengungsi yang tersebar di berbagai titik.”. Jelasnya
PMI telah mendirikan dapur umum di lokasi terdampak, yakni di Desa Ringinkidul, Kecamatan Gubug. Dapur umum ini bekerja keras untuk menyediakan makanan bergizi bagi para pengungsi, memastikan kebutuhan kalori dan nutrisi mereka terpenuhi selama masa darurat. Selain itu, PMI dan BPBD juga aktif dalam mendistribusikan logistik makanan ke berbagai posko pengungsian.
Selain dapur umum, PMI juga memprioritaskan penyediaan fasilitas WASH. Akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit di tengah kondisi darurat seperti ini. PMI telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan ketersediaan air bersih dan fasilitas sanitasi yang memadai di lokasi pengungsian.
Kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk TNI/POLRI, Pemda Grobogan, BPBD, Pemerintah Desa, Bagana, Pramuka, Relawan Ambulan Wirosari (RAW), SAR MTA, FKAM, dan Serang Rescue, menjadi kunci keberhasilan penanganan banjir ini. Namun, kebutuhan akan alat berat dan logistik pangan serta non-pangan masih sangat mendesak untuk memenuhi kebutuhan para korban banjir di Grobogan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com. (min)