Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Ambil Langkah Cepat Beli Lahan Makam untuk Warga Dukuh Bukul


lintas86.comPonorogo – Keputusan cepat diambil oleh Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, untuk membeli lahan pemakaman baru bagi warga Dukuh Bukul, Desa Wates, Kecamatan Slahung. Langkah ini diambil setelah viralnya video yang menunjukkan momen memilukan ketika warga harus menggotong jenazah menyeberangi sungai untuk mencapai tempat pemakaman umum (TPU) di Desa Tugurejo. Video berdurasi 58 detik tersebut memicu empati dan keprihatinan dari masyarakat luas.

Kisah pilu ini berawal dari penolakan salah satu pemilik tanah yang menghalangi akses jalan menuju jembatan. Akibatnya, warga terpaksa mencari cara alternatif yang berbahaya dan melelahkan untuk mengantar jenazah. 

Bupati Sugiri, yang akrab disapa Kang Giri, tidak tinggal diam. Ia segera mengambil inisiatif untuk membeli lahan makam baru agar warga tidak lagi mengalami kesulitan serupa di masa depan.

"Kalau pakai APBD kelamaan. Akhirnya ya saweran mawon (saweran saja). Saya urunan pribadi, dibantu teman-teman dekat," ungkap Kang Giri Rabu, (23/04/2025) saat melakukan serah terima lahan makam baru yang kini diberi nama 'Astana Bukul'.

Tanah seluas 868 meter persegi tersebut dibeli dari Lukas Kamsari, seorang warga Dukuh Bukul. Proses serah terima dan selamatan berlangsung di lokasi baru yang kini menjadi harapan bagi warga setempat. Dalam musyawarah yang diadakan Kang Giri bersama camat, kepala desa, dan tokoh masyarakat, mereka sepakat untuk mencari solusi jangka panjang setelah mendengar keluhan dan kebutuhan mendesak dari warga.

Kang Giri menjelaskan bahwa meskipun sempat terpikir untuk membangun jembatan sebagai alternatif, proses tersebut akan memakan waktu yang cukup lama.

 "Yang penting cukup dulu untuk kebutuhan warga. Ini bukan sekadar karena viral, tapi memang karena adanya kebutuhan," tambahnya.

Viralnya video pengantaran jenazah Mulyadi (38), warga Dukuh Bukul, menjadi pengingat pahit bagi masyarakat setempat. Dalam video tersebut, terdengar suara warga yang menggambarkan betapa sulitnya perjuangan mereka saat harus menyeberangi sungai. Meskipun jembatan sudah dibangun secara swadaya oleh warga, penolakan dari pemilik lahan membuat mereka terpaksa mencari jalan lain yang lebih berisiko.

Dengan adanya lahan baru yang dibeli oleh Bupati Sugiri tanpa menggunakan dana APBD, harapan baru muncul bagi warga Dukuh Bukul. Mereka kini memiliki tempat pemakaman yang layak dan tidak perlu lagi menghadapi situasi sulit seperti sebelumnya.

 "Yang penting cepat. Warga butuh tempat pemakaman yang layak, dan mereka tidak harus lagi menyeberangi sungai seperti itu," tegas Kang Giri.

Keputusan Bupati Sugiri ini menunjukkan kepedulian dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menangani masalah serupa secara cepat dan efektif. Dengan adanya 'Astana Bukul', warga Dukuh Bukul kini dapat bernafas lega, mengetahui bahwa mereka memiliki tempat pemakaman yang aman dan mudah diakses.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com Cepat akurat Terpercaya (min)
Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url