Duka Mendalam untuk Dunia Pendakian Indonesia: Mbok Yem, Penjaga Warung Legendaris di Puncak Gunung Lawu, Meninggal Dunia
Kabar duka ini dikonfirmasi langsung oleh Kepala Seksi Pemerintahan Desa Gonggang, Sugeng Sucipto, yang menyatakan bahwa Mbok Yem menghembuskan nafas terakhir setelah menjalani perawatan intensif di RSU Siti Aisyiyah, Ponorogo.
“Beliau didiagnosis mengalami pneumonia akut, infeksi paru-paru yang membuat saluran pernapasannya terganggu,” ujar Sugeng.
“Beliau didiagnosis mengalami pneumonia akut, infeksi paru-paru yang membuat saluran pernapasannya terganggu,” ujar Sugeng.
Kabar ini tentu mengejutkan banyak orang, terutama para pendaki yang telah merasakan kehangatan dan keramahan Mbok Yem selama bertahun-tahun.
Mbok Yem: Ikon Pendakian Gunung Lawu
Mbok Yem, yang memiliki nama asli Wakiyem, bukanlah nama asing bagi para pendaki Gunung Lawu. Sejak era 1980-an, ia telah konsisten menjaga warung sederhana miliknya di kawasan Hargo Dumilah, yang terletak hanya sekitar 115 meter di bawah puncak Gunung Lawu dengan ketinggian 3.265 mdpl.
Mbok Yem: Ikon Pendakian Gunung Lawu
Mbok Yem, yang memiliki nama asli Wakiyem, bukanlah nama asing bagi para pendaki Gunung Lawu. Sejak era 1980-an, ia telah konsisten menjaga warung sederhana miliknya di kawasan Hargo Dumilah, yang terletak hanya sekitar 115 meter di bawah puncak Gunung Lawu dengan ketinggian 3.265 mdpl.
Dengan lokasi warung yang berada di ketinggian sekitar 3.150 mdpl, warung Mbok Yem dikenal luas sebagai warung tertinggi di Indonesia.
Kehadiran Mbok Yem di jalur pendakian bukan sekadar sebagai penjual makanan dan minuman, tetapi juga sebagai penjaga semangat para pendaki.
Kehadiran Mbok Yem di jalur pendakian bukan sekadar sebagai penjual makanan dan minuman, tetapi juga sebagai penjaga semangat para pendaki.
Di tengah suhu dingin yang menggigit dan kondisi cuaca yang sering kali ekstrem, banyak pendaki yang merasakan kehangatan dari sosoknya. Ia dikenal ramah dan tangguh, selalu siap sedia membantu meski dalam keadaan sulit.
Pengabdian Tanpa Batas
Selama bertahun-tahun, Mbok Yem telah menjadi "ibu" bagi ribuan pendaki yang melewati jalur Lawu.
Pengabdian Tanpa Batas
Selama bertahun-tahun, Mbok Yem telah menjadi "ibu" bagi ribuan pendaki yang melewati jalur Lawu.
Ia tidak hanya menyajikan teh hangat dan makanan ringan, tetapi juga memberikan dukungan moral kepada para pendaki yang kelelahan atau tersesat. Banyak cerita heroik tentang bagaimana ia menolong pendaki yang mengalami kesulitan di jalur tersebut.
“Banyak yang bilang, mendaki Lawu belum lengkap kalau belum singgah ke warung Mbok Yem,” ungkap salah satu pendaki.
“Banyak yang bilang, mendaki Lawu belum lengkap kalau belum singgah ke warung Mbok Yem,” ungkap salah satu pendaki.
Momen-momen kebersamaan di warungnya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman mendaki Gunung Lawu bagi banyak orang.
Warisan yang Tak Terlupakan
Kehilangan Mbok Yem meninggalkan kesedihan mendalam, terutama bagi komunitas pendaki di seluruh penjuru Tanah Air.
Warisan yang Tak Terlupakan
Kehilangan Mbok Yem meninggalkan kesedihan mendalam, terutama bagi komunitas pendaki di seluruh penjuru Tanah Air.
Warungnya kini tinggal kenangan, tetapi semangat dan cerita tentang Mbok Yem akan terus hidup dalam ingatan.
Unggahan duka pun membanjiri media sosial sejak kabar kematiannya tersebar.
Banyak akun komunitas pecinta alam, pendaki profesional, hingga traveler muda mengunggah foto-foto bersama Mbok Yem, mengenang kebersamaan mereka di ketinggian.
Mbok Yem adalah simbol keteguhan dan pengabdian. Perjalanannya menembus awan setiap harinya selama puluhan tahun bukan hanya karena kewajiban, tetapi juga karena cinta terhadap Gunung Lawu dan para pendakinya.
Mbok Yem adalah simbol keteguhan dan pengabdian. Perjalanannya menembus awan setiap harinya selama puluhan tahun bukan hanya karena kewajiban, tetapi juga karena cinta terhadap Gunung Lawu dan para pendakinya.
Ia telah menjadi bagian dari sejarah pendakian di Indonesia dan akan selalu dikenang sebagai sosok yang menginspirasi.
Selamat Jalan, Mbok Yem…
Dengan kepergian Mbok Yem, dunia pendakian kehilangan salah satu tokoh paling berpengaruh dan dicintai.
Selamat Jalan, Mbok Yem…
Dengan kepergian Mbok Yem, dunia pendakian kehilangan salah satu tokoh paling berpengaruh dan dicintai.
Warisan kasih sayangnya akan terus dikenang oleh setiap pendaki yang pernah singgah di warungnya.
Sebagai penghormatan terakhir, komunitas pendaki berencana mengadakan acara mengenang Mbok Yem di puncak Gunung Lawu, tempat di mana ia menghabiskan sebagian besar hidupnya melayani para pendaki dengan sepenuh hati.
Selamat jalan, Mbok Yem. Semoga perjalananmu menuju tempat yang lebih baik dipenuhi dengan kedamaian dan cinta. Kami akan selalu merindukan senyummu dan teh hangatmu di puncak Gunung Lawu.
Selamat jalan, Mbok Yem. Semoga perjalananmu menuju tempat yang lebih baik dipenuhi dengan kedamaian dan cinta. Kami akan selalu merindukan senyummu dan teh hangatmu di puncak Gunung Lawu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com Cepat akurat Terpercaya (min)